22 tahun lalu,pada tanggal 31 oktober 1992 dikota Bogor saya terlahir sebagai anak
ke tiga dari tiga bersaudara. Saya hidup dan dibesarkan di keluarga broken
home, dengan seorang ayah, ibu serta dua orang kakak, walau sampai pada
akhirnya saya hanya dibesarkan oleh seorang ibu. Bagi saya kota bogor adalah
kota yang penuh dengan kenangan pahit, begitu banyak kenangan yang tidak
selayaknya saya ceritakan harus saya alami dikota yang dijuluki kota hujan itu.
Sampai pada akhirnya, saya, ibu, dan dua orang kakak saya memutuskan untuk
pindah ke kota Solo untuk memulai hidup baru dari nol.
Ternyata
memulai hidup dari nol memang tidak semudah ketika kita mengatakanya. Begitu
banyak masalah yang harus kami terima, dan tidak bisa kami hindari. Hanya
dengan pakaian seadanya, dan tanpa memiliki rumah, kami sekeluarga harus
menumpang di rumah nenek . Dukungan yang harusnya kami dapatkan dari keluarga
besar tidak saya dapatkan pada saat itu. Begitu banyak ejekan dari keluarga
besar yang harus kami terima karena keadaan kami pada saat itu. Dari situ saya
menyadari kerasnya hidup ini. Dan untuk menjalani kerasnya kehidupan ini saya
rela melakukan apa saja untuk membantu perekonomian keluarga saya, baik itu
dari mengamen, menjadi tukang sapu bus, maupun menjadi seorang pemulung botol
bekas. Namun saya beruntung masih memiliki seorang ibu yg tegar, taat, dan
selalu mengajarkan untuk selalu bersyukur di tengah kerasnya hidup saat itu.
Di
kota solo saya beserta keluarga menjadi jemaat di GBIS sola gratia sambeng,
yang memang letaknya sangat dekat dari rumah nenek kami. Di gereja inilah iman
dan ketaatan saya dibangun. Saat saya
menjadi anggota jemaat disana saya juga menjadi anak asuh YCI yang sekarang
namanya berubah menjadi PPA. Di PPA saya banyak diberkati. Dari PPA saya mendapat
begitu bantuan dana sehingga saya bisa menggunakannya
untuk menyelesaikan sekolah saya sampai SMA. Bagi saya hal yang paling berharga
yang bisa saya dapatkan dari PPA bukanlah itu, namun cara PPA mendidik saya untuk menjadi seorang yang
mempunyai jiwa seorang pemimpin yang berkarakter,dan selalu takut akan Tuhan.
Bagi saya PPA adalah langkah pertama dari perjalanan panjang saya menuju sebuah
titik dimana saya bisa menggapai sebuah mimpi besar dalam hidup saya. Di PPA
karakter saya dibentuk, hati saya dipulihkan, diajarkan melayani adalah sebuah
kebutuhan, dan saya diajarkan untuk tetap mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
Hidup
taat kepada Tuhan bukanlah hal yang mudah, seperti halnya menghitung jari yang
ada di telapak tangan kita, ataupun membedakan rasa pedas dan rasa manis. Terkadang
saya merasa terbuang, dan terlupakan, walaupun saya tahu bahwa Tuhan tidak
pernah melupakan saya. Semua perasaan itu saya rasakan ketika sesuatu terjadi
diluar dari rancana saya, dan saya melupakan bahwa ada rancana Tuhan yang jauh
lebih indah. Pada saat itu saya beruntung memiliki ibu yang taat kepada Tuhan,
dan mengajarkan saya tentang banyak mujizat yang telah Tuhan berikan untuk
keluarga saya. Darisanalah saya sadar dan mulai mengucap syukur dalam segala
hal. Darisana saya mulai mengerti apa yang Tuhan rencanakan untuk saya. Selalu ada
sebuah rencana yang jauh lebih indah di setiap saya merasa gagal, dan ketika
apa yang saya inginkan tidak dapat saya capai. Tuhan lebih tau apa yang terbaik
untuk masa depan saya. Saya mulai menyadari bahwa semuanya tidak ada yang
kebetulan, semua sudah di tentukan dan sesuai dengan kehendak-NYA ketika kita
mau taat kepada-NYA
Melihat
piramida adalah mimpi besar saya. Memang terlihat simple, dan lucu, namun
banyak hal yang sudah Tuhan lakuikan untuk mimpi saya. Berjalan di dalam iman,
itu adalah hal yang paling sulit selama perjalanan panjang saya. Saya yakin
bahwa hidup ini bermula dari sebuah mimpi, dan mimpi itu bisa diwujudkan dengan
iman. Cara pandang saya itu saya yakini ketika saya membaca sebuah kalimat “
jangan meremehkan sebuah mimpi, jika anda meremehkan sebuah mimpi, cobalah
berpikir mengapa Tuhan menciptakan surga” disanalah saya mulai meyakini apa
yang saya inginkan, dan mulai memperkatakannya sacara terus menerus. Meskipun
banyak orang berkata tidak mungkin,namun saya selalu memperkatakan hal yang
positif untuk mimpi besar saya. Bukan hanya mimpi belaka bila ada sebuah doa
dan keinginan keras, itulah yang diajarkan ibu saya. Doa pagi adalah tempat
dimana saya bersyukur dan bercerita tentang mimpi-mimpi saya pada Tuhan, saya
meyakini bahwa Tuhan selalu sadiakan yang terbaik.
Ibu
saya menginginkan saya untuk menjadi
seorang taruna di AAU,namun singkat cerita saya tidak diterima. Itu semua tidak
membuat saya menyalahkan Tuhan dan berhenti untuk berdoa. Saya belajar dari
pengalaman saya, “ada sebuah rencana yang lebih indah dari sebuah kegagalan
yang saya alami”, dan saya yakini itu. Diluar keinginan ibu saya, saya
mempunyai cita-cita tersendiri. Cita-cita saya adalah menjadi seorang nahkoda, karena
darisana saya bisa mewujudkan mimpi besar saya untuk melihat piramida. Kemudian
saya mendaftar sebagai seorang taruna di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Sebuah sekolah pelayaran negeri dibawah dinas perhubungan. Begitu banyak
Mujizat yang saya dapat disana, dari awal tes sampai pada tes akhir. Akhirnya
saya diterima menjadi salah satu dari 180 taruna yang diterima di jurusan saya
yaitu nautika. Saya bersyukur bisa mengalahkan banyak saingan saya, semua ini
bukan karena hebat dan kuat saya, namun karena pertolongan Tuhan. Karena suatu
hal yang mustahil bagi saya, bila saya
bisa mengalahkan ribuan orang yang berasal dari seluruh Indonesia tanpa
pertolongan Tuhan Yesus.
Ketika
saya sudah menjadi taruna di PIP semarang, saya sangat bersyukur. Semua yang
saya dapatkan di PPA sangat berharga, dan tidak ada yang sia-sia, sehingga saya
dipercaya menjadi komandan pleton untuk kelas saya. Sampai sekarang saya mulai bermimpi
dan mengimani apa yang saya impikan, kemudian membawanya di dalam pergumulan
doa di pagi hari. Walaupun mimpi saya untuk melihat piramida belum tercapai,
saya masih memperkatakanya sampai sekarang. Dari sebuah mimpi,banyak hal yang
telah Tuhan kerjakan untuk saya. Saya yakin Tuhan akan mengerjakan hal yang
sama juga pada setiap mimpi-mimpi saudara sekalian asalkan sodara mau
mengimani,memperkatakanya,dan membawanya di dalam setiap doa anda. Tuhan Yesus
memberkati.
terharu ..
BalasHapusterimakasih bang udah buat aku bangkit .